Pengalaman kuliah jurusan Arsitektur, semester 11, Sidang Akhir

Masuk di semester 11, aku sudah benar-benar jadi mahasiswa tua di kampus, saat itu sudah ada setengah lebih temen se angkatan yang lulus, tapi tak apalah, perjuangan ku harus di teruskan.

Sebelum mulai masuk ke gambar desain, aku harus menyelesaikan revisi LP3A, yang mana itu memakan waktu kurang lebih 3 minggu an untuk revisi LP3A.

Setelah revisi selesai, akhirnya bisa mulai menyusun konsep desain untuk bangunan terminal bus tipe A. Konsultasi pertama pun aku lakukan, masih ada sedikit revisi, kemudian aku perbaiki dan langsung menggambar Siteplan bangunan Terminal Bus.

Konsultasi demi konsultasi pun dilakukan dengan dua dosen pembimbing, karena dosennya ada dua jadi harus bisa menyesuaikan masukan dari keduanya, saat itu hampir seminggu dua kali untuk konsultasi.

Tak terasa periode untuk sidang akhir pun tiba, dan mahasiswa TA yang sudah siap, bisa mengajukan diri untuk ikut di jadwalkan sidang akhir.

Sayangnya aku waktu itu masih kurang lumayan banyak untuk tagihan gambar, jadi belum bisa ikut sidang, hal ini disebabkan karena mungkin menggambar yang kurang cepat dan waktu revisi LP3A yang lumayan lama.

Akhirnya dosen pun memberi keputusan, bagi yang belum bisa ikut jadwal sidang, untuk menggambar di kampus, yang dulu istilahnya di karantina. Berangkat pagi, pulang sore untuk mengerjakan TA di kampus.

Ternyata setelah di karantina, lumayan ada progress, dan menurutku karantina itu efektif.

Tak terasa ternyata sudah memasuki semester 12, dan waktu itu gak ada libur semester 11, karena harus terus mengerjakan Tugas Akhir.

Di pertengahan semester 12 ada periode sidang lagi, dan waktu itu gambar ku untuk Siteplan dan gambar tiga dimensi sudah jadi, tapi untuk kelengkapan lain seperti gambar detail, kemudian perspektif interior, animasi, dan maket, sama sekali belum di kerjakan.

Alhasil dosen pun, menyerahkan keputusan padaku, "ya kalo kamu sanggup menyelesaikan semua tagihan dalam waktu satu minggu, silahkan sidang". Dan aku merasa tidak mampu.

Akhirnya aku mudur lagi sidangnya, dan keputusan dosen memberi waktu satu bulan untuk ku dan teman-teman TA yang belum bisa sidang, dan harus bisa menyelesaikannya.

Waktu satu bulan benar-benar tak terasa lama, karena tagihan untuk sidang TA yang masih kurang banyak, tapi untungnya aku sanggup menyelesaikannya, yah walaupun masih ada kurang sedikit-sedikit.

Setelah waktu satu bulan habis, akhirnya aku bisa dijadwalkan untuk sidang Tugas Akhir.

Singkat cerita hari sidang pun tiba, aku masih ingat waktu itu hari rabu jam 13.00, di akhir semester 12.

Ada yang menarik disini, yaitu dosen penguji ku, yang terkenal disiplin, tegas dan terkenal apa yah mau di bilang killer kok ga enak, yah pokoknya gitu lah, mahasiswa pasti paham.

Masuk ke ruang sidang, semua sudah di persiapankan, dua dosen pembimbing dan satu dosen penguji telah tiba di ruangan untuk menyaksikan aku presentasi TA.

Presentasi pun di mulai, aku menjelaskan semua tentang desain bangunan Terminal Bus Tipe A, dari mulai konsep hingga perspektif kawasan dan animasi.

Tibalah saat para dosen memberi masukan, dan di awali dari dosen penguji, hampir semua gambar yang aku buat masih ada koreksi dan ada yang kurang, atau masih salah.

Alhasil revisi ku buanyaaak banget, dan yang paling parah adalah, aku harus merubah siteplan, dan membuat bangunan teminal yang dulunya hanya satu lantai menjadi dua lantai, bisa kebayang kan?,

Mau tidak mau aku harus membuatnya lagi dari awal, untungnya pola sirkulasi alur bus nya tidak banyak berubah.

Dosen pembimbing waktu itu bilang, karena mereka paham kalau aku sudah semester akhir "cepat selesaikan revisi mu, ikuti arahan dari dosen penguji"

Alhasil aku harus konsultasi dengan dosen penguji terkait revisi TA. Konsultasi pun di mulai waktu itu sudah di awal semester 13.

Aku sempat ada cerita dengan teman yang bareng satu periode sidang, dan dia bilang kalau revisinya sudah hampir selesai, dan sudah mulai mengurus untuk pendaftaran wisuda.

Mendengar cerita dari teman ku itu, aku harus cepet nih menyelesaikan revisi TA, biar bisa wisuda bareng.

Akhirnya setelah konsultasi sesuai dengan arahan dosen penguji, yang memakan waktu dua bulan lebih, revisi TA pun selesai.

Setelah itu aku mulai untuk mengurus pendaftaran wisuda, yang lumayan ribet, dan setelah semua perlengkapan administrasi, surat menyurat sudah terkumpul, dan aku pun sudah siap untuk mendaftar wisuda, ternyata kuota wisudanya sudah penuh, dan pendaftaran wisuda sudah di tutup, haduuuuhhh ada-ada saja ini.

Akhirnya aku tidak bisa wisuda bareng temen yang satu periode sidang, tapi tak apalah, toh tinggal mendaftar untuk wisuda di periode selanjutnya.

Karena menunggu untuk periode wisuda lumayan lama, ada sekitar satu bulan lebih, dan jadwal wisuda waktu itu di awal semester 14. akhirnya aku putuskan untuk mudik dulu setelah selesai mengurus pendaftaran wisuda.

Seminggu sebelum wisuda aku berangkat lagi ke semarang, dan hari wisuda pun tiba. Rasanya sungguh hari yang indah, menyenangkan, tapi gimana yah, yah mungkin karena wisuda di semester 14.

Tapi tak apalah, akhirnya wisuda, akhirnya aku lulus. Dan yang menarik adalah ternyata di ijazah lama waktu aku kuliah hanya 6 tahun empat bulan, di hitung sampai waktu pas aku sidang Tugas Akhir, ya lumayan lah, hehe.

Mungkin cukup sekian dulu cerita pengalaman kuliah jurusan Arsitektur di UNNES Semarang. Semoga kalian yang masih jadi mahasiswa arsitektur cepet lulus dan menjadi seorang arsitek profesional, aamiin.... :)

Baca Juga