Redesain Kampus Tanjungpura dengan Konsep Jembatan Pengetahuan

Sungai Kapuas dan Sungai Landak menjadi bagian penting dalam sejarah Kota Pontianak.

Kondisi geografis tanah kota Pontianak banyak yang berupa rawa. Rumah-rumah rakyat dahulu banyak berupa panggung sebagai sikap kebijaksanaan lokal. Beradaptasi dengan lahan basah. Air dapat menjadi masalah besar bila semua area rawa yang menampung air ditutup tanah urukan. 

Jembatan sebagai respon lebih lanjut atas bangunan panggung dengan sesedikit mungkin tiang bangunan menutup tanah. Walaupun lahan eksisting bukan berupa rawa, bangunan jembatan memungkinkan resapan air hujan menjadi maksimal.

Lansekap didesain sebagai bagian dari perwujudan sejarah kota Pontianak untuk mengingatkan (calon) pemimpin kota untuk membangun kota Pontianak dan daerah-daerah lain tanpa melupakan nilai-nilai lokal.

Pontianak merupakan delta sungai kapuas dan landak yang pertama kali dibuka oleh Syarief Abdurrahman pada tahun 1771 untuk mendirikan tempat beribadah dan rumah sederhana. 

Desain lansekap berwujud dua sungai sebagai metafora sungai Kapuas dan Landak dengan pusat deltanya berupa Rektorat eksisting.

Dua Bangunan, yaitu Bangunan Perpustakaan dan Multifungsi masing membentuk jembatan menuju ke pusat delta.

Konon pemerintah belanda dulu membangun pontianak dengan parit-parit yang lebar sesuai karakteristik kotanya (sayangnya banyak yang ditutup). Parit didesain mengelilingi rektorat sebagai pengingat sejarah dan pemimpin kota di masa depan untuk merencanakan kota tanpa alam.

• Konsep : Jembatan Pengetahuan
• Team : 
• Yu Sing (akanoma) - principal / leader
• Benyamin Narkan
• Kristoporus Primeloka
• Yuswan Aryadi
• F.Fathoni