Penjelasan Keterkaitan Bentuk, Fungsi, dan Konstruksi dalam Arsitektur

Bagi kamu yang sedang belajar Arsitektur tentu harus selalu berlatih menggambar hingga mendapatkan hasil yang maksimal. Namun perlu diketahui bahwa yang namanya menuntut ilmu tentu harus dibarengi dengan membaca.

Berikut ini ada artikel menarik yang akan bermanfaat untuk kamu baca, tentunya masih berhubungan dengan bidang ilmu arsitektur, yaitu artikel dengan judul "Keterkaitan Bentuk, Fungsi, dan Konstruksi".

Penjelasan Bentuk

Bentuk merupakan kumpulan unsur-unsur yang mempunyai komposisi dengan peranan yang saling terhubung.

Ciri-ciri pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya. (ching, 1979)

Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual yaitu

1. Wujud

Wujud adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk

2. Dimensi

Dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya.

3. Warna

Warna adalah corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual pada bentuk.

4. Tekstur

Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan benda tersebut.

5. Posisi

Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.

6. Orientasi

Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.

7. Inersia visual

Inersia Visual adalah derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.

Penjelasan Fungsi

Fungsi merupakan titik awal yang mendasar dari semua ekspresi arsitektur. Tidak hanya berbicara panjang lebar mengenai fakta dan konsep, arsitek juga bertanggung jawab untuk memenuhi semua persyaratan fungsional secara cerdik, serta mengatur semua ruangan se-rasional mungkin.

Karakteristik Fungsi

1. Fungsi adalah proses

Dalam proses penciptaan suatu karya arsitektur fungsi juga sejalan dengan proses tersebut. Unsur pemakai/pengguna, pemilihan komponen bangunan, penyusunan ruang, pengolahan bentuk dan proses penciptaan lainnya akan di deteksi dari fungsi setiap aspek

2. Fungsi adalah tujuan

Karena fungsi adalah proses, maka akan mengarah pada satu tujuan dan karenanya arsitektur diciptakan

3. Fungsi adalah keseluruhan

Fungsi mengacu pada keseluruhan/totalitas karya arsitektur

4. Fungsi adalah perilaku

Dalam sistem arsitektur, fungsi dipengaruhi oleh kecenderungan perilaku yang timbul dalam setiap tahapan prosesnya

5. Fungsi adalah hubungan

Sebagai suatu sistem, maka fungsi berada dalam keterkaitan antara komponen satu dengan lainnya

Penjelasan Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana dengan perencanaan berupa gambar dan hitungan. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.

Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek, orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.

Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentuan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan.

Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain sebagainya.

Keterkaitan Bentuk, Fungsi, dan Konstruksi

Bentuk dan fungsi selalu berkaitan dengan konstruksi, karena bentuk diciptakan dengan fungsinya masing-masing dengan menggunakan konstruksi yang baik. Pengaruh bentuk terhadap fungsi dapat dikategorikan sebagai penentu atau panduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus ditemukan. Fungsi dan bentuk memang diperlukan untuk menjelaskan arsitektur, tapi belum memadai (necessary but not efficient) (Saliya, 1999).

Fungsi tidak mutlak menentukan bentuk. Konsep form follows function banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat menghasilkan bermacam-macam bentuk. Bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai media bagi komunikasi (ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan informasi tertentu (Sohirmbeck, 1988).

Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik). Fungsi-fungsi tersebut dapat di komunikasikan kepada pengamat melalui bentuk. Kaitan-kaitan tersebut dapat menghasilkan ekspresi bentuk.

Dalam menyatakan keterkaitan fungsi, konstruksi, dan bentuk dapat menghadirkan berbagai macam ekspresi. Penangkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.

Itulah Artikel yang membahas tentang "Keterkaitan Bentuk, Fungsi, dan Konstruksi". Semoga bermanfaat
Sumber: egenyoungganers.blogspot.com

Baca Juga