Desain Masjid Agung Pemalang Dengan Tema Kemakmuran dalam Kesederhanaan

Masjid-masjid Agung di Indonesia pada awalnya meng- adopsi arsitektur lokal seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Yogyakarta yang mengadopsi atap Jawa. Berbeda dengan Yasa Agung Banda Aceh yang didesain dengan mengadopsi arsitektur Moghul di India. Desain arsitektur India yang identik dengan kubah memberikan dampak yang besar dan banyak dipakai pada desain masjid hingga sekarang.

Bentuk arsitektur kubah menjadi identitas baru masjid diseluruh dunia. Namun dewasa ini muncul transformasi baru pada desain masjid mengikuti perkembangan zaman. Pada masa ini banyak ditemui masjid-masjid dengan skala yang gigantis dan vertikalis sehingga memberikan kesan megah dan dramatis ketika memasuki kawasan masjid. Pengaplikasian teknologi teranyar dan lighting yang mumpuni juga mendukung Citra masjid yang megah.

Lantai dasar difungsikan sebagai urban shortcut yang terbuka untuk publik dan menjadi akses masyarakat sehari-hari. Gang yang terputus dihubungkan dengan aula yang sekaligus berfungsi sebagai area  bazar/makanan yang dapat menjadi anchor untuk masyarakat berkumpul.