5 Karya Arsitektur dengan Pendekatan Etnik Nusantara Modern di Indonesia

Nusantara dalam dunia desain dan arsitektur merupakan sebuah ciri khas akan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia, menghasilkan karya hunian spesifik yang memiliki makna filosofis dan ciri khasnya masing-masing. 
  • Lalu bagaimana dengan desain dan arsitektur nusantara dalam dunia modern? 
  • Bagaimana peran dan relevansinya di era sekarang? 
  • Apakah bisa menjawab kebutuhan pengguna? 
  • Dan apakah benar nusantara dalam dunia modern hanya dapat di aplikasikan secara visual?

Beberapa orang menganggap desain dan arsitektur nusantara tidaklah lagi relevan di kehidupan modern, diawali dengan anggapan bahwa perubahan terhadap sebuah pandangan akan arsitektur dan desain. 

Dalam kasus ini nusantara terhadap dunia modern, merupakan sebuah loncatan untuk mendapatkan sebuah identitas baru atau yang dirasa lebih baik, yaitu dunia modern dalam konteks pemahaman arsitektur barat sebagai kiblatnya. 

Tetapi menurut saya adanya sudut pandang itulah yang menyebabkan sebuah bias akan identitas yang menggaris bawahi bahwa satu arsitektur lebih baik dibandingkan lainnya. Karena core atau inti dari sebuah kebudayaan bisa dibawa dan di implementasikan pada kehidupan sekarang atau modern. 

Berikut beberapa konsep arsitektur nusantara yang dapat di hadirkan dalam pendekatan desain modern.

Konsep hirarki

Sebuah makna simbolis bagi beberapa ajaran, dimana biasanya terdapat sebuah pola antara kehidupan manusia dan sang pencipta. Biasa di analogikan sebagai susunan ruang, dan konsep utama.

Konsep skala dan proporsi manusia

Fenomena dalam kehidupan masyarakat nusantara berkaitan dengan aktivitas sehari=hari yang sifatnya berbeda dikarenakan adanya adaptasi pengguna oleh lingkungan, tradisi dan budaya setempat. Contoh duduk bersila, balkon nusantara.

Konsep orientasi

Orientasi pada bangunan nusantara merujuk pada orientasi bangunan itu sendiri, berkaitan dengan kepercayaan dan tradisi beberapa bangunan nusantara mengorientasikan bangunan tersebut seperti arah hadap, mata angina, dan juga simbolis-simbolis lainnya dengan lingkungan sekitar

Konsep struktur

Merujuk pada bentukan dari struktur bangunan itu sendiri, memiliki bentukan yang unik dalam pola struktur bangunan merupakan sebuah ciri khas dari bangunan nusantara, dan dapat di implementasikan pada bangunan sekarang untuk menunjukan ciri khas hingga branding pada bangunan itu sendiri.

Lalu dari keempat point tentang arsitektur nusantara tersebut, bagaimana bentuk pengaplikasian serta kegunaan dan perbedaannya secara visual maupun konsep?

Karya Arsitektur dengan Pendekatan Budaya Lokal

Berikut beberapa bangunan arsitektur di Indonesia yang terkenal akan pendekatannya pada budaya local serta ketajamannya pada konsep nusantara modern.

1. Bandara Blimbingsari

zonasultra.com
Diresmikan pada tahun 2016, bandara yang terletak di kota Banyuwangi ini dirancang oleh arsitek Andra matin, mengambil konsep dari hunian nusantara Banyuwangi, yaitu rumah adat Osing yang di implementasikan dengan konsep eco green modern ke dalam bangunannya,menggunakan bentukan struktur dan juga ragam hias. 

Adanya aspek nusantara dalah hal ini rumah adat masyarakat Osing Banyuwangi merupakan langkah dari pemerintah setempat untuk tetap melestarikan budaya local ke dalam bangunan-bangunan instansi pemerintahnya. 

Dipadukan dengan konsep modern seperti green desain dan minimalis, bentukan atap dari rumah adat Osing sedikit di transformasikan melalui perubahan material yang lebih sesuai untuk penggunaan bandara dan juga warna yang digunakan

Dilihat lebih jauh, tampak keberhasilan dari sang arsitek Andra matin dalam menggabungkan budaya local tersebut dengan tema bandara hijau modern. Dengan menerapkan konsek struktur rumah tinggal masyarakat osing ke dalam bandara tersebut, berhasil menarik perhatian pengunjung dengan adanya tema lokalitas, dan ini bisa dibilang sebuah langkah untuk memperkenalkan budaya local kepada masyarakat international

2. Gereja Puhsarang

id.wikipedia.org
Gereja Puhsarang merupakan salah satu contoh konkrit bahwa sebuah tradisi dan kebudayaan dapat berjalan bersamaan dalam arsitektur nusantara modern. Dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama HM Pont, dimulai dengan gagasan dan konsep berpikir yang kemudian melatarbelakangi projek gereja ini. 

Dimulai dengan pendekatan regionalis yang mencerminkan kehidupan dan aktivitas masyarakat setempat, dihadirkannya gambaran visualisasi dari sebuah relief candi Hindu dimaksudkan untuk mempermudah mempelajari agama Katolik melalui visualisasi dari apa yang masyarakat setempat ketahui. 

Bentukan dari gereja tersebut yang menyerupai tenda juga merupakan gambaran dari esensi arsitektur jawa. Penggunaan skala proporsi dan juga struktur bentukan mendukung tema utama gereja tersebut untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.

3. Masjid Raya Sumatera Barat

pinterest
Masjid Raya Sumatera Barat merupakan masjid terbesar di Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan bentuk yang unik yaitu unsur-unsur dan bentukan dari rumah gadang (rumah adat Sumatera Barat) berhasil digabungkan dengan elemen-elemen desain modern. 

Secara bentuk dan visual terlihat Bagaimana bentukan yang diadopsi terinspirasi dari rumah gadang, tetapi pemilihan style dan material hingga ke dalam ruang interiornya yang lebih condong ke arah style modern, dapat membantu menjawab kebutuhan serta aktivitas dari penggunanya. 

Keberhasilan dari adaptasi modern ini beberapa kali menuai kontra. struktur, bentukan serta ragam hias bisa terlihat langsung dengan bentukan rumah gadang yang tidak banyak berubah dari bentukan aslinya.

4. Museum Tsunami Aceh

minews.id
Menggunakan etnik nusantara dalam bentuk, ragam hias yang penuh metafora, museum yang didirikan pada tahun 2009 ini ditujukan untuk mengenang peristiwa tsunami aceh pada tahun 2004 silam. 

Merupakan hasil dari penggabungan tradisi adat Aceh berupa tarian adat Saman pada bagian corak dan juga ragam hiasnya, bangunan ini merupakan metaphora akan tragedi yang di peringatinya. 

Mulai dari air terjun buatan hingga penggunaan material yang dapat mengingatkan setiap pengunjung yang datang akan betapa kelamnya peristiwa tersebut. Unsur nusantara dihadirkan dalam façade luar eksterior bangunannya

5. Menara Pinisi

terkini.id
Memaknai symbol-simbol identitas dalam bentukan dan filosofi bangunannya, menara Pinisi resmi digunakan pada tahun 2013 dirancang oleh seorang arsitek Indonesia, Yu sing

Menara Pinisi memiliki bentuk dan simbolisasi visual yang diadaptasi dan di transmutasikan dari kapal layar adat masyarakat bugis, Sulawesi selatan. Dikenal sebagai pelaut yang handal, bentukan dari layar kapal tersebut mengidentifikasikan bermacam simbolis tentang keberanian, keteguhan hati dan lain2.

Itulah beberapa contoh nyata bahwa konsep dari arsitektur nusantara dapat dibawa ke dalam kehidupan modern, sesuai dengan konteks dan juga kebutuhannya. Beberapa langkah yang diambil oleh bangunan-bangunan tersebut memang tidak mudah, munculnya banyak pro dan kontra tentang pemilihan bentukan serta konsep menjadi sesuatu yang tidak mudah dipahami untuk masyarakat umum. 

Namun ke 5 bangunan tersebut memiliki sebuah gagasan yang sama akan arsitektur nusantara dalam dunia modern, bahwa sebuah kultur dan tradisi yang telah berjalan melalui sebuah proses sebenarnya berkaitan dengan dunia modern. 

Tradisi sebagai representasi dari masa lampau dan era modern yang berkembang dan berproses melalui tradisi tersebut, sehingga tradisi menjadi sebuah fondasi akan premis perkembangan sebuah era yang tidak hanya berlaku di masa lampau namun juga memiliki peran untuk kehidupan di masa kini dan mendatang
Penulis: Antonius Yoselvino