Perjalanan Karir Arsitek dalam 8 Tahapan Berikut

Profesi arsitek menjadi salah satu yang menarik dan dipandang tinggi oleh dunia kerja, baik arsitek tersebut bergabung dengan suatu perusahaan atau pun memiliki studio sendiri. Gaji yang didapat juga tergolong tidak sedikit nih. Tapi tunggu dulu, perjalanan karir arsitek tidak semudah yang dibayangkan lho.

Banyak lulusan sekolah menengah atas yang ingin mengambil jurusan arsitektur ketika kuliah karena sejumlah kebanggaan seperti yang telah disebutkan di atas. Namun dibalik hasil gemilang yang didapat ini, ada perjuangan keras yang perlu dilakukan dan perjalanan yang memakan waktu tidak sebentar.

Seperti Apa Perjalanan Karir Arsitek?

Pandangan kebanyakan orang mengenai profesi arsitek adalah harus memiliki skill menggambar yang bagus. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah kok. 

Tapi, menggambar hanya salah satu dari berbagai hal yang akan dipelajari ketika mengambil program studi arsitektur. Lantas seperti apa sih perjalanan karir agar seseorang bisa menjadi arsitek di Indonesia? Berikut detailnya:

1. Memilih Kampus

Kampus Arsitektur UI
Tahapan paling awal dari perjalanan karir di masa depan nanti adalah dengan memilih kampus yang menyediakan jurusan arsitektur. 

Arsitektur sendiri adalah bidang studi yang akan memberikan pembelajaran kepada para mahasiswa mengenai perancangan bangunan dan lingkungan binaan seperti landscape, ruang terbuka, atau perancangan tata kota. 

Jurusan arsitektur tidak hanya akan mempelajari teknik pembangunan tapi juga estetika dari bangunan, yang berarti melibatkan aspek seni. Ada sejumlah kampus ternama di Tanah Air yang memiliki jurusan arsitek seperti:
  • Universitas Sebelas Maret
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Gadjah Mada
  • Universitas Hasanuddin 
  • Universitas Katolik Parahyangan Bandung
  • Universitas Kristen Petra
  • Universitas Indonesia (UI)
  • Universitas Diponegoro
  • Universitas Islam Indonesia
  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Negeri Semarang

2. Mendaftar Kampus

Orang-orang dengan karakteristik seperti berikut adalah yang paling cocok untuk mengambil jurusan arsitektur:
  • Sabar dan telaten
  • Imajinatif dan kreatif
  • Perhatian dengan detail
  • Dapat bekerja dibawah tekanan dan komunikatif / mampu menghadapi berbagai jenis klien
  • Dapat bekerja secara mandiri atau dengan tim 
Sebagian universitas dengan jurusan arsitek ada yang memberikan tes masuk kepada calon mahasiswa dalam bentuk tes gambar guna melihat skill yang dimiliki dari masing-masing calon mahasiswa dan sebagai salah satu syarat menjadi arsitek handal di masa dean nanti. 

Namun, ada juga nih beberapa kampus yang bisa masuk ke jurusan arsitek tanpa tes. Terkait hal ini sangat tergantung pada penekanan studi yang dimiliki oleh masing-masing kampus. 

Panduan dari masing-masing kampus sendiri terkait dengan program studi arsitektur adalah berbasis pada SKKNI (Standar Kompetensi Kinerja Nasional Indonesia) yang telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Panduan ini sendiri dapat diterjemahkan secara berbeda oleh masing-masing kampus.

3. Perjalanan Karir Arsitek Selama Kuliah

Kampus Arsitektur UGM
Mahasiswa yang telah diterima ke dalam jurusan arsitektur akan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan teknologi bangunan, perancangan bangunan, lingkungan binaan, dan juga sejarah terkait arsitektur. 

Anda perlu mengambil mata kuliah yang secara umum didominasi dengan studio perancangan arsitektur seperti contohnya adalah berikut ini:

Tahun ke-1:
  • Prinsip struktur
  • Teori arsitektur dan sejarah teori arsitektur barat
  • Perancangan arsitektur
Tahun ke-2 hingga akhir:
  • Tektonik arsitektural
  • Perancangan arsitektur (lanjutan)
  • Komputasi keruangan
  • Urbanisme
  • Strategi untuk arsitektur berkelanjutan
  • Sistem lingkungan dan konstruksi
  • Sejarah dan teori arsitektur asia tenggara
  • Tektonik arsitektural
Secara umum, waktu tempuh untuk menyelesaikan studi di jurusan arsitektur adalah sekitar 4 tahun, sudah termasuk dengan masa magang yang pada umumnya sekitar 6-12 bulan di biro arsitek.

4. Mengikuti Program Magang 

Memasukkan mata kuliah magang dalam kurikulum yang ada untuk jurusan arsitektur diharapkan dapat membuat mahasiswa di jurusan ini bisa langsung siap untuk bekerja dan lebih mudah bekerja ketika nantinya sudah lulus.

Jadi sebelum bisa benar-benar lulus dari jurusan ini, Anda masih harus melakukan praktik arsitek dengan mengikuti program magang dan mendaftar sebagai anggota IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). 
Program magang yang perlu diikuti juga adalah yang dikeluarkan oleh IAI. Masa tempuh dari program magang ini sendiri adalah sekitar 24 bulan (2 tahun).

5. Arsitek Muda

Arsitek Muda
Jika program magang telah selesai diikuti dan sudah dinyatakan lulus oleh pihak kampus, maka mahasiswa akan mendapat gelar arsitek muda yang sudah memiliki hak untuk melakukan praktik arsitek yakni melakukan perancangan, perencanaan, pengawasan, dan pengkajian dalam suatu proyek pembangunan.

Setelah lulus, maka selanjutnya bisa bergabung dulu dengan sebuah perusahaan yang membuka lowongan arsitek agar bisa mendapat pengalaman kerja dan menimba lebih banyak ilmu di luar bangku kuliah. 

Berbagai pengalaman yang didapat inilah yang nantinya bisa menjadi salah satu bekal dalam membuka konsultan arsitek sendiri.

6. Buka Jasa Konsultan Arsitek

Jika sudah siap dari berbagai sisi mulai dari dana, ilmu, kemampuan, studio / tempat bisnis, dan sebagainya, maka berikut adalah cara untuk mendirikan konsultan arsitektur sendiri:

Pahami Aturan yang Ada

Salah satu hal pertama dan paling utama yang perlu dimiliki agar dapat membuka jasa arsitek sendiri adalah mengetahui dan memahami aturan yang berlaku terkait dengan jasa konstruksi di Indonesia. Undang-undang yang mengatur mengenai hal ini adalah UU Nomor 18 Tahun 1999. 

Undang-undang ini salah satunya berisi mengenai layanan apa saja yang perlu diberikan oleh jasa konsultan arsitek untuk para klien. Informasi lebih lengkap mengenai undang-undang tersebut bisa dicek di sini

7. Mengurus Berkas Administrasi

Mendirikan Konsultan Arsitek
Ada sejumlah berkas yang perlu diurus sebagai persyaratan agar dapat mendirikan jasa konsultan arsitek sendiri. Beberapa diantaranya adalah:
  • Bekerjasama dengan notaris untuk membuat akta perusahaan.
  • Mengurus NPWP khusus perusahaan yang akan didirikan di kantor Direktorat Pajak.
  • Mengurus Surat Izin Tempat Usaha (SITU) di Badan Perizinan Daerah setempat / kota yang menjadi lokasi untuk mendirikan jasa konsultan Anda.
  • Harus sudah mengantongi Sertifikat Tenaga Ahli (STA Arsitektur) yang secara resmi hanya bisa didapat dari Ikatan Arsitek Indonesia. Syarat dan tata cara pengurusan dari sertifikat ini bisa langsung dicek di situs Ikatan Arsitek Indonesia di alamat www.iai.or.id.
  • Mengurus Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dapat dilakukan di INKINDO. Informasi lebih detail mengenai pengurusan ini bisa langsung dicek pada situs resmi www.inkindo.org.
  • Mengurus SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi) yang bisa digunakan untuk ikut tender di sejumlah bidang konstruksi seperti tata lingkungan, arsitektur, konsultan, mekanikal, sipil, dan telekomunikasi. Syarat dan tata cara untuk mengurusnya dapat cek di situs www.ska-skt.co.id.

8. Membentuk Tim 

Mendirikan jasa konsultan arsitek tidak bisa jika hanya Anda sendiri, melainkan harus ada sebuah tim yang terdiri dari orang-orang ahli di bidangnya dan lebih baik yang sudah memiliki pengalaman. Beberapa tenaga ahli yang dibutuhkan adalah:
  • Tenaga ahli di bidang sipil
  • Bidang arsitektur
  • Bidang mekanikal
  • Bidang tata lingkungan 
  • Bidang elektrikal
  • Tenaga kerja lain seperti admin dan drafter juga bisa ditambahkan tergantung dengan kebutuhan.
Perjalanan karir arsitek memang cukup panjang namun hal ini sepadan dengan hasil yang didapat, baik dari segi finansial atau pun masa depan yang cemerlang. Terlebih lagi, jasa arsitek akan selalu dibutuhkan karena pembangunan akan selalu ada dimana saja dan kapan saja.